Suatu negara
memiliki kondisi sosial ekonomi yang berbeda-beda. Ada yang masih bergantung
pada negara lain, ada yang sebatas mampu memenuhi kebutuhannya sendiri, dan ada
yang telah mampu memberi bantuan kepada negara lain. Perbedaan kondisi tersebut
menyebabkan terjadinya pengelompokan-pengelompokan negara berdasarkan kondisi
sosial ekonominya. Kita tentu pernah mendengar bahwa negara-negara, seperti
Inggris, Amerika Serikat, Prancis ataupun Jerman disebut sebagai negara maju.
Kemajuan negara-negara tersebut dapat dilihat dari banyaknya kota-kota
metropolitan yang dicirikan dengan kondisi fisik berupa banyaknya bangunan atau
gedung-gedung tinggi sebagai kawasan industri dan perkantoran. Hal tersebut
dikarenakan mayoritas negara maju perekonomiannya bertumpu pada sektor
industri, jasa dan perdagangan. Adapun negara-negara seperti Afrika Selatan,
India, Pakistan, Laos, Malaysia, dan termasuk negara kita disebut negara
berkembang. Negara berkembang pada umumnya bercorak agraris, karena masih
banyak ditemui lahan pertanian yang luas dan subur.
A. Ciri-Ciri
Negara Berkembang dan Negara Maju
Suatu negara
dapat disebut negara berkembang atau negara maju didasarkan pada keberhasilan
pembangunan oleh negara yang bersangkutan. Suatu negara digolongkan sebagai
negara berkembang jika negara tersebut belum dapat mencapai tujuan pembangunan
yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan pencapaian pembangunan
yang telah dilakukan. Adapun suatu
negara digolongkan sebagai negara maju jika negara tersebut telah mampu menyeimbangkan
pencapaian pembangunan yang telah dilakukan, sehingga sebagian besar tujuan
pembangunan telah dapat terwujud, baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik.
Penggolongan suatu negara menjadi negara maju atau berkembang dapat diketahui
berdasarkan indikator-indikator berikut :
Ø Indikator kuantitatif (data yang dapat dihitung),
misalnya:
1.
jumlah dan
kepadatan penduduk
2.
tingkat
pertumbuhan penduduk
3.
angka beban
tanggungan
4.
usia harapan
hidup
Ø Indikator kualitatif (data yang hanya dapat
dibandingkan), misalnya;
1.
etos kerja dan
pola pikir
2.
tingkat
kesehatan
3.
tingkat
pendidikan
4.
pendapatan
5.
mata
pencaharian
6.
kesadaran
hukum
·
Memiliki
Berbagai Masalah Kependudukan
Berbagai
tekanan dan masalah kependudukan yang merupakan masalah kompleks di negara-negara
berkembang, antara lain :
-
laju
pertumbuhan dan jumlah penduduk relatif tinggi
-
persebaran penduduk
tidak merata
-
tingginya
angka beban tanggungan
-
kualitas
penduduk relatif rendah, sehingga mengakibatkan tingkat produktivitas penduduk
juga rendah
-
angka
kemiskinan dan pengangguran relatif tinggi
-
rendahnya
pendapatan perkapita
·
Produktivitas
Masyarakatnya Masih Didominasi Barang-Barang Primer
Hal ini
dikarenakan, pada umumnya > 70% penduduk di negara berkembang berlatar
belakang kehidupan agraris yang cara pengolahannya masih dilakukan dengan
alat-alat dan metode-metode sederhana. Kondisi ini pula yang menyebabkan
sebagian besar
penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
penduduk negara-negara berkembang masih tinggal di pedesaan.
·
Sumber Daya
Alam Belum dapat Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan
kekayaan alam yang dimiliki belum mampu dioptimalkan. Dalam pemanfaatannya,
negara berkembang masih bekerja sama dengan negara maju dalam mengeksploitasi
sumber daya alam yang dimiliki. Hasil sumber daya alam ini pada akhirnya
dijadikan komoditas perdagangan (ekspor) karena belum memiliki teknologi untuk
mengolahnya lebih lanjut. Oleh karena itu, pada umumnya negara berkembang
mengandalkan ekspor dari hasil alam mentah.
·
Ketergantungan
terhadap Negara Maju
Negara berkembang pada umumnya sedang giat-giatnya
melakukan pembangunan, namun terbentur kendala modal dan teknologi. Oleh karena
itu, mereka cenderung tergantung pada teknologi dan kucuran dana (baik hibah
ataupun pinjaman) dari negara-negara yang lebih maju (negara donor) demi
kelangsungan pembangunan yang sedang dijalankan. Pada praktiknya, negara-negara
donor tersebut pemberikan pengaruh yang bersifat mengikat dan terkesan mendikte
terhadap negara-negara yang dibantunya.
·
Keterbatasan
Fasilitas Umum
Kemampuan
pemerintah negara berkembang dalam bidang keuangan negara pada umumnya
terbatas. Hal inilah yang menyebabkan keterbatasan fasilitas umum yang mampu
disediakan oleh pemerintah.
·
Tingkat
Kesadaran Hukum, Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia
Relatif Rendah
Tingkat
partisipasi masyarakat dalam penegakan hukum relatif masih rendah.
Masyarakatnya (termasuk pejabatnya) masih banyak yang melakukan
kecurangan-kecurangan hukum tanpa rasa malu. Bentuk-bentuk pelanggaran hukum
yang terjadi, antara lain pemaksaan kehendak, penyuapan, korupsi, kolusi,
nepotisme, perusakan fasilitas umum, dan sebagainya. Kesetaraan gender juga
belum membudaya, wanita yang aktif bekerja masih dianggap sebagai hal yang
kurang pantas menurut beberapa kalangan. Penegakan dan perlindungan hak asasi
manusia juga belum dapat dilaksanakan secara optimal.
·
Tingkat
Pendidikan Masih Rendah
Tingkat
pendidikan pendudukan di negara-negara berkembang secara umum masih rendah. Hal
tersebut dikarenakan sarana dan prasarana pendidikan baik formal maupun
nonformal masih terbatas dan belum memadai sehingga belum dapat dijangkau oleh
seluruh
penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
penduduk di negara tersebut. Akibatnya, masih banyak dijumpai penduduk yang buta huruf.
·
Tingkat
Pendapatan Masih Rendah
Mayoritas
penduduk negara berkembang bekerja pada sektor pertanian yang umumnya masih
dikerjakan secara tradisional. Tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh
penduduk yang rata-rata masih rendah menyebabkan penduduk tidak mampu bersaing
untuk bekerja atau menciptakan pekerjaan di sektor lain. Kondisi demikian
mengakibatkan penduduk negara berkembang memiliki penghasilan atau pendapat
rata-rata yang relatif rendah, sehingga pendapatan perkapita juga rendah.
·
Tingkat
Kesehatan
Taraf kehidupan
penduduk negara berkembang yang masih rendah juga berdampak pada tingkat
kesehatan penduduknya. Pada umumnya penduduk negara berkembang belum memiliki
kesadaran akan pentingnya kesehatan.
Minimnya
sarana dan prasarana kesehatan menyebabkan tingkat kesehatan rata-rata penduduk
di negara berkembang masih rendah juga ditandai dengan angka kematian dan
angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
angka kelahiran tinggi, sedangkan angka harapan hidup rendah.
·
Sumber Daya
Alam Dimanfaatkan secara Optimal
Pemanfaatan teknologi
dan kepemilikan modal membuat masyarakat di negara maju mampu memanfaatkan
sumber daya alam secara optimal, menemukan sumber daya alam baru, ataupun
memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada sebagai energi alternatif.
Misalnya pemanfaatan tenaga angin, air, atau energi matahari untuk menggantikan
fungsi dari energi minyak bumi.
·
Dapat
Mengatasi Masalah Kependudukan
Hal ini
dikarenakan angka pertumbuhan kecil, jumlah penduduk pada umumnya tidak terlalu
banyak, angka beban ketergantungan kecil, kualitas dan produktivitas penduduk
tinggi, pendapatan perkapita tinggi, dan peluang kerja dan kesempatan berusaha
terbuka luas.
·
Produktivitas
Masyarakat Didominasi Barang-Barang Hasil Produksi dan Jasa
Kegiatan ini
tidak memerlukan lingkungan agraris, sehingga dapat dipastikan bahwa > 70%
penduduk negara maju tinggal di perkotaan.
·
Tingkat dan
Kualitas Hidup Masyarakat Tinggi
Tingginya
kualitas penduduk mendorong semakin tingginya produktivitas masyarakat yang
bermuara pada semakin tingginya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional.
·
Ekspor yang
Dilakukan adalah Ekspor Hasil Industri dan Jasa
Ada kalanya,
suatu negara maju sangat minim sumber daya alam atau bahkan tidak memiliki
sumber daya alam sama sekali, namun dapat menghasilkan produk olahan sumber
daya alam. Misalnya, hasil minyak mentah dari negara Inggris sangat minim,
namun negara
tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.
tersebut mampu menghasilkan produk olahan minyak bumi dan memasarkannya ke seluruh penjuru dunia. Kebutuhan minyak mentahnya tercukupi dengan cara mengimpor dari negara-negara lain yang umumnya termasuk dalam kategori negara-negara berkembang.
·
Tercukupinya
Penyediaan Fasilitasilitas Umum
Negara maju
memiliki kemampuan berupa sarana dan dana dalam memberikan pelayanan fasilitas
umum yang memadai bagi warganya. Hal ini juga didukung dengan tingginya tingkat
kesadaran warga masyarakatnya dalam memelihara dan memanfaatkan ketersediaan
sarana fasilitas umum yang ada.
·
Kesadaran Hukum,
Kesetaraan Gender, dan Penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia Dijunjung Tinggi
Masyarakat di
negara maju pada umumnya memiliki disiplin yang tinggi dalam mematuhi hukum.
Pemerintahan yang berjalan menerapkan prinsip akuntabilitas (dapat
dipertanggungjawabkan) serta transparansi (terbuka) dalam berbagai tindakan dan
pengambilan keputusan.
Jenis kelamin
tidak lagi dipermasalahkan dalam penentuan jabatan, namun kemampuanlah yang
diperhitungkan. Penghormatan terhadap hak asasi manusia dijunjung tinggi,
bahkan untuk golongan minoritas, misalnya untuk kaum difabel (different
ability) seperti orang tua, tuna netra, atau penyandang cacat fisik yang lain
diberi fasilitas khusus dan porsi atau kesempatan kerja yang sejajar dengan
masyarakat normal.
·
Tingkat
Pendidikan Relatif Tinggi
Tingkat
pendidikan merupakan salah satu indikator penting yang menunjukkan kualitas
penduduk suatu negara. Di negara-negara maju secara umum penduduknya sudah
memiliki kesadaran tinggi akan arti penting pendidikan dan penguasaan Iptek.
Hal tersebut terlihat dari angka partisipasi belajar penduduk negara-negara
maju yang sangat tinggi. Tingginya tingkat pendidikan penduduk di negara maju
juga ditunjang oleh sistem pendidikan yang baik dan anggaran pendidikan yang
tinggi dari pemerintah.
·
Tingkat
Pendapatan Penduduk Relatif Tinggi
Kemajuan
tingkat pendidikan serta penguasaan Iptek oleh mayoritas penduduk menjadikan
negara maju memiliki potensi SDM yang berkualitas tinggi. Kondisi demikian
membuat penduduk negara maju tidak lagi menggantungkan sektor pertanian sebagai
penghasilan
utama, tetapi di sektor industri, jasa dan perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.
utama, tetapi di sektor industri, jasa dan perdagangan. Variasi pekerjaan di berbagai sektor tersebut menjadikan penduduk negara maju memiliki pendapatan rata-rata tinggi. Penghasilan penduduk yang tinggi akan berdampak pada pendapatan perkapita yang tinggi pula.
·
Tingkat
Kesehatan Sudah Baik
Rata-rata
penduduk negara maju sudah memiliki standar kehidupan yang tinggi, sehingga
kesadaran masyarakat akan arti penting kesehatan juga sudah baik. Selain itu
pihak pemerintah juga memberikan perhatian yang sangat baik terhadap tingkat
kesehatan masyarakat melalui pembangunan berbagai sarana dan prasarana
kesehatan yang memadai di berbagai daerah yang dapat dijangkau oleh semua
lapisan masyarakat. Tingkat kesehatan penduduk yang sudah baik, dapat terlihat
dari angka kematian penduduk yang rendah dan angka harapan hidup penduduk yang
tinggi di negara maju.
Secara
sederhana, perbedaan indikator negara maju dan negara berkembang saat ini dapat
dilihat pada tabel berikut.
Perbedaan
Indikator Negara Maju dan Negara Berkembang
Negara
Maju
|
Negara
Berkembang
|
Rata-rata
Dunia
|
|
Pendapatan perkapita (US$)
|
27.790
|
4.950
|
9.190
|
Pertumbuhan penduduk
|
0,1
|
1,5
|
1,2
|
Angka kematian bayi
|
11
|
23
|
21
|
Angka kelahiran (per 1000 penduduk)
|
11
|
23
|
21
|
Usia Haran Hidup
|
77
|
65
|
67
|
4. Tahap-Tahap Perkembangan suatu Negara
Tahapan
perkembangan negara tersebut menurut Walt Whitman Rostow, seorang ekonom dari
Amerika Serikat, dalam bukunya yang berjudul Stages of Economic Growth
(Tahapan-Tahapan Pertumbuhan Ekonomi) terbagi menjadi lima tahapan, dengan nama
dan ciri-ciri berikut ini.
·
Tahap
Masyarakat Tradisional ( Traditional aditional Socie Society Stage)
Dicirikan
dengan :
-
kondisi masyarakat
yang belum produktif
-
cara
berproduksi dan pola perekonomian yang dijalankan masih tradisional
-
sistem dan
pola kerja yang telah ada masih bersifat tradisi/turun temurun
-
perekonomian
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sendiri (belum berorientasi pasar)
-
mata
pencaharian masyarakat di sektor pertanian
·
Tahap
Prakondisi Lepas Landas ( Precondition for Take Off Stage)
Dicirikan dengan :
-
terjadi
perubahan pola kerja dan sistem di segala bidang, baik sosial, ekonomi, budaya,
dan politiknya
-
sudah mengenal
dan menggunakan teknologi untuk lebih produktif dan efisien
-
sudah muncul
kesadaran menabung yang lebih produktif di lembaga-lembaga keuangan
-
kegiatan
perekonomian terus bergerak ke arah kemajuan
·
Tahap Lepas
Landas ( Take Off Stage)
Dicirikan dengan :
-
semakin
berkembangnya usaha-usaha produksi
-
terciptanya
berbagai pembaruan yang lebih produktif dan efisien di segala bidang
-
sektor
produksi merupakan sektor dominan yang memacu pertumbuhan ekonomi
-
semakin
meningkatnya pendapatan perkapita dan pendapatan nasional
·
TahapGerak
Menuju Kematangan ( Drive for Maturity Stage)
Dicirikan dengan :
Dicirikan dengan :
-
sektor ekonomi
mengalami pertumbuhan yang terus menerus
-
penggunaan
teknologi modern pada masyarakat semakin meluas
-
semakin mantapnya
struktur ekonomi negara
-
negara mampu
menginvestasikan pendapatan nasionalnya
-
industri
modern semakin berkembang, terutama industri yang padat modal
·
Tahap Konsumsi
Massa Tinggi ( Age of High Mass Consumption Stage)
Dicirikan dengan :
-
semakin
meningkatnya pendapatan masyarakat, sehingga mampu memenuhi kebutuhan hingga
pada tingkat pemenuhan kebutuhan sekunder bahkan tersier
-
perkembangan
industri mencapai tahap tertinggi dengan kemampuan sumber daya manusia yang
sudah mencapai taraf ahli.
Berdasarkan
ciri-ciri negara berkembang dan negara maju yang telah diuraikan di depan, maka
kita dapat membedakan antara negara berkembang dan negara maju. Hal yang harus
kita ingat adalah tidak semua negara yang memiliki pendapatan perkapita tinggi
dapat digolongkan sebagai negara maju, namun harus diperhatikan pula
aspek-aspek lain sebagai karakteristik atau ciri-ciri negara maju seperti yang
telah diuraikan di depan. Salah satu contohnya adalah Uni Emirat Arab. Negara
tersebut memiliki pendapatan perkapita yang tinggi dan pemenuhan kebutuhan
masyarakatnya sampai pada tingkat kebutuhan sekunder bahkan tersier.
Akan tetapi,
negara ini masih dikategorikan sebagai negara berkembang. Hal ini dikarenakan
masih adanya aspek-aspek lain yang menunjukkan ciri-ciri negara berkembang di
Uni Emirat Arab, antara lain, masih banyaknya penduduk yang tinggal di daerah
pedesaan, penyokong perekonomian masih didominasi barang mentah (minyak mentah)
dan bukan barang produksi, belum mampu mengolah sumber daya yang ada secara
maksimal menjadi barang hasil produksi, serta memiliki ketergantungan yang
tinggi terhadap bangsa-bangsa Barat, khususnya Amerika Serikat dan Inggris
dalam mengelola minyaknya.
Ketidakseimbangan
antara jumlah faktor produksi dengan teknologi yang dikuasai inilah yang
menyebabkan penggunaan modal dan tenaga kerja belum dapat digunakan
secara maksimal.
Lain halnya
dengan Singapura. Meskipun negara ini relatif kecil, namun memiliki tingkat
pendapatan perkapita yang tinggi, lebih dari 80% penduduknya tinggal di daerah
perkotaan, pertumbuhan ekonomi didukung oleh sektor perdagangan dan jasa, serta
komoditas ekspor didominasi barang-barang hasil produksi. Hal-hal tersebut
menjadikan Singapura tergolong sebagai negara maju.
Berdasarkan
ciri-ciri negara maju dan negara berkembang tersebut, Michael Todaro dalam
bukunya yang berjudul Perkembangan Ekonomi Negara-Negara Berkembang membagi
wilayah negara-negara di dunia ini menjadi dua kawasan, yaitu kawasan Utara
untuk menyebut negara-negara maju dan kawasan Selatan untuk menyebut
negara-negara berkembang. Dalam perkembangannya, adanya tahapan perkembangan
suatu negara telah menggeser pola tersebut. Pada kenyataannya, terdapat negara
di kawasan Selatan yang dapat dikategorikan sebagai negara maju berdasarkan
kondisi fisik, sosial budaya, ekonomi, dan penguasaan iptek yang dimilikinya.
Negara-negara di wilayah Selatan yang dapat dikategorikan negara maju, yaitu
Australia dan Selandia Baru.
Berdasarkan
peta berikut, terlihat bahwa mayoritas negara maju pada umumnya terletak di
belahan bumi Utara (di sebelah atas garis hitam), antara lain, negara-negara di
kawasan Eropa, Asia bagian Utara, Asia Timur, dan Amerika Utara, sedangkan
negara-negara maju di belahan bumi Selatan adalah Australia dan Selandia Baru.
Adapun
negara-negara berkembang pada umumnya berada di sebelah Selatan dari
negara-negara maju (di sebelah bawah garis hitam) tersebut, antara lain di
sebagian besar wilayah Asia, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan.
Satu-satunya negara yang tidak dapat digambarkan/ditunjukkan sebagai negara
maju pada peta berikut adalah Singapura karena wilayahnya terlalu kecil dan
dikelilingi oleh negara-negara yang sedang berkembang.
C. Contoh Profil Singkat Negara Maju dan Negara
Berkembang
·
Jepang
Jepang
merupakan negara kepulauan yang terletak di kawasan Asia Timur, tepatnya di
sebelah Timur daratan Semenanjung Korea. Secara astronomis, Jepang berada
antara 30°LU - 46°LU dan 128°BT - 179°BT. Luas negara ini sekitar 377.837 km²
dengan jumlah penduduk mencapai 127.333.000 jiwa. Berdasarkan kedua indikator
tersebut, rata-rata kepadatan penduduk Jepang sekitar 323 jiwa/ km².
Sebagai negara
kepulauan, Jepang memiliki beberapa pulau besar sebagai pulau utama, yaitu
Honshu (pulau terluas sekaligus letak ibukota Jepang, Tokyo), Hokkaido, Kyushu,
dan Shikoku. Selain itu, terdapat lebih dari 3.000 pulau kecil yang mengelilinginya.
Di bidang perekonomian, Jepang banyak memegang peran penting, pendapatan
perkapitanya yang tinggi (mencapai 31.410 US dollar) serta kestabilan mata
uangnya mengantarkan Jepang sebagai salah satu negara maju di kawasan Asia. Di
percaturan dunia, Jepang, Singapura, dan Korea Selatan mendapat julukan “Macan
Asia” karena kemampuan negara-negara tersebut dalam memperkukuh pengaruh perekonomiannya
di kawasan Asia.
Berikut ini beberapa bentuk kemajuan Jepang di berbagai
bidang.
ü Kemajuan di bidang pertanian
Daratan Jepang banyak terdapat gunung dan
pegunungan, sehingga topografinya relatif kasar. Kondisi ini menyebabkan Jepang
memiliki luas wilayah pertanian yang tidak begitu luas, yaitu hanya ± 16% dari
seluruh wilayah daratannya. Akan tetapi, meskipun luas
wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam
pemanfaatan teknologi dalam menciptakan varietas-varietas baru unggulan, pupuk, alat-alat pertanian dan obat-obatan. Hasil-hasil pertanian Jepang antara lain padi, kentang, jagung, sayur-sayuran, teh, jeruk, dan apel.
wilayah pertaniannya relatif sempit, Jepang ternyata mampu menghasilkan produk pertanian yang berkualitas. Hal ini dipengaruhi oleh kesuburan tanah dan kemampuan sumber daya manusia dalam mengolah dan berinovasi di bidang pertanian, terutama dalam
pemanfaatan teknologi dalam menciptakan varietas-varietas baru unggulan, pupuk, alat-alat pertanian dan obat-obatan. Hasil-hasil pertanian Jepang antara lain padi, kentang, jagung, sayur-sayuran, teh, jeruk, dan apel.
ü Kemajuan di bidang perikanan dan peternakan
Ikan merupakan bahan makanan kegemaran
mayoritas penduduk Jepang. Oleh karena itulah pemenuhan akan konsumsi ikan
(terutama ikan laut) di Jepang sangat tinggi. Hal ini didukung oleh adanya
pertemuan arus hangat dan arus dingin (Kurosyiwo dan Oyasyiwo) di perairan
Jepang yang kaya akan ikan. Hasil-hasil perikanan Jepang meliputi ikan salmon,
makarel, tuna, hiu, haring, dan paus. Kesemuanya itu sebagian dikonsumsi langsung
dan sebagian lagi diolah sebagai makanan kaleng. Adapun peternakan yang banyak
berkembang di Jepang adalah peternakan babi, ayam, dan sapi.
ü Kemajuan di bidang industri
Jepang
merupakan negara industri besar. Bahkan saat ini Jepang menduduki peringkat kedua
setelah Amerika Serikat sebagai negara industri besar di dunia. Produk industri
Jepang telah tersebar ke berbagai pelosok dunia.
Produk-produk
tersebut meliputi produk permainan, barang elektronik, mobil/otomotif,
obat-obatan/bahan kimia, tekstil, bahan makanan olahan, semen, kertas dan
barang cetakan, kamera, dan alat transportasi. Bahkan, saat ini hasil industri
otomotif Jepang merupakan hasil industri otomotif terbesar dunia.
Hasil
pembangunan negara Jepang di bidang industri ini sangat luar biasa, mengingat
Jepang miskin sumber bahan mineral, sehingga sebagian besar bahan baku industri
tersebut diimpor dari negara lain, termasuk dari Indonesia.
ü
Kota-kota
utama Jepang
-
Tokyo,
merupakan ibukota Jepang, sekaligus sebagai pusat pemerintahan, perdagangan,
dan pendidikan bertaraf internasional.
-
Osaka,
merupakan kota terbesar kedua Jepang, sekaligus sebagai pusat industri tekstil.
-
Nagoya,
merupakan pusat industri pesawat terbang, otomotif, lokomotif, dan industri
besar lainnya. Keberadaan kota ini oleh orang Jepang dianggap sebagai “ibukota”
Jepang di wilayah tengah.
-
Kyoto,
merupakan ibukota Jepang hingga tahun 1868, kota ini sekarang berkembang
sebagai pusat pendidikan dan kebudayaan.
-
Ginza,
merupakan pusat hiburan, bisnis, dan perdagangan bertaraf internasional.
·
Amerika
Serikat
Amerika Serikat merupakan negara benua yang terletak di
kawasan Benua Amerika Utara, tepatnya di antara 24°33’LU - 70°23’LU dan 112°BB
- 66°BB. Luas negara ini mencapai 9.826.630 km² dengan jumlah penduduk sekitar
293.027.570 jiwa.
Berdasarkan perbandingan luas wilayah dengan jumlah
penduduknya, maka rata-rata kepadatan penduduk Amerika Serikat hanya sekitar 32
jiwa/km². Kepadatan penduduk ini pada umumnya berada di kawasan perkotaan,
terutama di kota-kota wilayah pantai Timur dan pantai Barat.
Di bidang
perekonomian, Amerika Serikat banyak memegang peran penting, bahkan dapat
dikatakan mendominasi, terutama terhadap negara-negara yang sedang berkembang.
Dengan pendapatan perkapita mencapai 36.010 US dollar dan kestabilan mata
uangnya,
Amerika Serikat mampu memosisikan diri sebagai negara maju.
Amerika Serikat mampu memosisikan diri sebagai negara maju.
Berikut ini
beberapa bentuk kemajuan Amerika Serikat
ü Kemajuan di bidang pertanian
Sebagai negara kontinental, Amerika Serikat mempunyai
lahan yang masih sangat luas, bahkan dapat dikatakan hampir 47% lahan di
Amerika Serikat masih digunakan untuk lahan pertanian. Dalam pelaksanaannya,
lahan-lahan tersebut dikonsentrasikan dalam beberapa produk unggulan, seperti
berikut ini.
-
Kawasan lahan
gandum yang disebut wheat belt, dapat dibedakan atas gandum musim dingin
(winter wheat) yang terletak di daerah Kansas dan gandum musim semi (spring
wheat) yang terletak di Montana, North Dakota, dan South Dakota.
-
Kawasan lahan
kapas yang disebut cotton belt dan merupakan penghasil kapas terbesar di dunia,
terdapat di Texas, Alabama, Georgia, dan Lousiana.
-
Kawasan lahan
jagung yang disebut corn belt, terletak di daerah Ohio, Iowa, Minnesotta,
Missouri, dan Indiana.
Selain pola
pertanian per kawasan tersebut, Amerika Serikat juga mengembangkan pertanian secara
umum, seperti perkebunan tembakau di Tennesse dan Virginia, perkebunan tebu di
muara Sungai Mississippi, serta sayuran dan buah-buahan.
ü Kemajuan di bidang peternakan dan perikanan
Peternakan sangat maju dan telah lama
dikembangkan di Amerika Serikat. Hal ini dikarenakan Amerika Serikat banyak
memiliki area padang rumput (praire) yang sangat luas. Adapun hewan ternak
utama adalah sapi, kuda, biri-biri, babi, dan unggas. Hasil ternak utama adalah
daging, kulit, wol, susu, dan telur. Adapun perikanan diusahakan secara
besar-besaran di wilayah Samudra Atlantik.
ü Kemajuan di bidang pertambangan
Bidang pertambangan merupakan salah satu
kegiatan yang telah lama dikembangkan di Amerika Serikat. Dengan kemampuan
sumber daya manusia dan peralatan modern yang dimilikinya, Amerika Serikat
mampu mengolah sendiri kekayaan alamnya. Berikut ini beberapa bahan mineral
utama di Amerika Serikat.
-
Batubara;
merupakan bahan tambang mineral terbesar di Amerika Serikat. Lokasi
penambangannya membentang dari Alabama hingga Pensylvania.
-
Minyak bumi;
cadangan minyak bumi Amerika Serikat juga tergolong besar, daerah
pertambangannya tersebar di Ohio, Texas, Oklahoma, Pensylvania, dan California.
-
Bijih besi;
banyak diusahakan di sepanjang Pegunungan Mesabi (Mesabi Range) di dekat Danau
Superior.
-
Emas; terdapat
di Nevada, Sacramento, dan Colorado.
-
Tembaga,
timah, dan bouksit; banyak diusahakan di Arkansas, Arizona, dan Montana.
ü Kemajuan di bidang perindustrian
Perindustrian telah berkembang dan bahkan
saat ini dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian di Amerika
Serikat. Berikut ini beberapa industri besar di Amerika Serikat.
-
Industri baja
di Pittsburgh, Chicago, Birmingham, dan Cleveland.
-
Industri
kilang minyak di Texas dan Oklahoma.
-
Industri
tembaga di Montana.
-
Industri tekstil
di Georgia dan Carolina.
-
Industri
pesawat terbang, mobil, dan peralatan militer di Seatle dan Los Angeles.
-
Industri mesin
pertanian di Waterivo.
-
Industri wol
dan sutra di Pensylvania, Massachussets, New Jersey, dan South Carolina.
ü Kemajuan di bidang perdagangan
Sebagai negara
yang menganut paham ekonomi kapitalis dan perdagangan bebas, bidang perdagangan
mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hampir semua negara di dunia ini
menjalin hubungan dagang dengan Amerika Serikat. Amerika Serikat mengekspor
mesin-mesin, otomotif, pesawat terbang, barang elektronika, bahan-bahan makanan
dan minuman olahan, persenjataan, alat-alat kedokteran, bahan-bahan kimia, dan
obatobatan, serta masih banyak lagi.
Adapun impor
Amerika Serikat terutama berasal dari negara-negara sedang berkembang berupa
bahan-bahan baku industri, seperti minyak dan gas, kayu, kopi, gula, karet, dan
berbagai bahan baku industri lainnya.
ü Kota-kota utama di Amerika Serikat
Sebagai negara maju yang sangat dominan di percaturan
dunia, Amerika Serikat memiliki banyak kota terkenal. Beberapa kota terkenal tersebut,
antara lain berikut ini.
-
Washington,
D.C., merupakan pusat kendali pemerintahan Amerika Serikat sekaligus letak
istana kepresidenan.
-
New York,
merupakan kota terbesar sebagai pusat perdagangan dunia, di kota ini berdiri
gedung pusat perdagangan dunia (World Trade Center Building/WTC) dan pusat
pasar bursa dunia (The New York Stock Exchange/NYSE). Di kota ini juga terdapat
markas besar PBB.
-
Los Angeles,
merupakan kota terbesar kedua dan berperan sebagai kota pusat industri
perakitan, komunikasi, keuangan, dan busana. Lalu lintas pelabuhan udaranya
merupakan yang terpadat di Amerika Serikat. Kota ini juga merupakan pusat
industri pesawat terbang dan perlengkapan militer.
-
Chicago,
merupakan kota terbesar ke tiga. Kota ini dikenal sebagai pusat pemotongan
hewan ternak, pusat pengecoran logam dan baja, produsen alat-alat kedokteran,
perlengkapan perkeretaapian, sabun, cat, kosmetika, mesin-mesin industri, dan
perlengkapan olah raga.
-
Philadelphia,
pusat industri kimia, obat-obatan, pengolahan makanan, dan barang-barang
cetakan. Kota ini juga terkenal karena kemajuannya di bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi sehingga mengantarkan Philadelphia sebagai kota pusat industri
kesehatan utama di Amerika Serikat.
2. Contoh Profil Negara-Negara Sedang Berkembang
·
Brasil
Brasil
merupakan negara terbesar di wilayah Amerika Selatan, tepatnya di antara 5°LU -
34°LS dan 35°BB - 74°BB. Luas negara ini mencapai 8.547.404 km² dengan jumlah
penduduk sekitar 184.101.110 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Brasil hanya
sekitar 22 jiwa/km². Mayoritas penduduknya masih tinggal di daerah pedesaan
dengan tingkat penghasilan yang belum begitu tinggi. Di bidang perekonomian,
Brasil menunjukkan peningkatan pendapatan perkapita negaranya dari tahun ke
tahun hingga mencapai 2.590 US dollar. Pendapatan tersebut didukung oleh
kegiatan perekonomian Brasil dari berbagai sektor.
ü Pertanian dan Kehutanan
Sektor
pertanian merupakan tulang punggung perekonomian negara Brasil dan
menyumbangkan sekitar 45% dari komoditas ekspornya. Hingga saat ini, Brasil
merupakan pengekspor kopi utama dunia, hasil-hasil pertanian lainnya berupa
teh, rempah-rempah, kapas, cokelat, tembakau, kayu, jagung, dan tebu. Adapun
wilayah hutan di Brasil merupakan salah satu sumberdaya yang sangat penting
dalam pemenuhan produk domestik dan ekspor. Sekitar dua per tiga dari
hasil-hasil hutan diperoleh dari hutan tropis asli, sedangkan sepertiganya
dipenuhi dari hutan-hutan baru. Hasil-hasil hutan tersebut banyak dimanfaatkan
untuk konstruksi dan pembuatan bubur kayu (pulp) sebagai bahan baku kertas.
ü Perikanan
Perikanan menyokong 3% dari kebutuhan protein
masyarakatnya. Dua per tiga hasil perikanan dipenuhi dari hasil perikanan laut
sedangkan sisanya dipenuhi dari hasil perikanan darat.
ü Pertambangan
Pertambangan menyumbangkan 8,6% devisa bagi negara.
Tambang utama di Brasil adalah bijih besi, sedangkan hasil tambang lainnya
adalah emas, minyak, timah, nikel, aluminium, kapur, intan, dan berbagai macam,
batu mulia.
ü Perindustrian
Industri yang
berkembang di Brasil, antara lain, industri baja, tekstil, semen, pengolahan
makanan, petrokimia, perakitan pesawat dan mobil, serta barang-barang kimia dan
elektronik.
ü Perdagangan
-
Ekspor: mobil
dan suku cadang, besi dan baja, kopi, teh, cokelat, tebu, rempah-rempah, produk
makanan, dan ternak olahan.
-
Impor: minyak
dan produk olahannya, mesin-mesin mobil, kelistrikan, dan bahan-bahan kimia
organik.
ü Kota-kota utama di Brasil
-
Brasilia,
merupakan ibukota dan pusat pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
-
Sao Paulo,
merupakan kota pusat industri, hampir 40% industri Brasil terdapat di kota ini.
Jenis industri yang dominan adalah otomotif, tekstil, dan petrokimia.
-
Rio de
Jeneiro, merupakan kota pelabuhan laut utama yang sangat ramai. Di kota ini
juga terdapat industri bahan-bahan kimia dan gelas.
-
Porto Alegre,
merupakan pusat industri pengolahan bahan makanan.
·
Mesir
Mesir
merupakan negara terbesar di wilayah Afrika Utara, tepatnya di antara 22°LU -
32°LU dan 25°BT - 36°BT. Luas negara ini mencapai 997.739 km² dengan jumlah
penduduk sekitar 76.117.430 jiwa. Rata-rata kepadatan penduduk di Mesir
mencapai 77 jiwa/km². Wilayah Mesir yang luas tersebut kebanyakan didominasi
gurun yang tidak layak untuk dijadikan tempat tinggal, sehingga penduduknya
memusat di wilayah lembah Sungai Nil dan di pesisir pantainya. Adanya penduduk
asli yang tinggal secara nomaden di daerah gurun menyebabkan Mesir mengalami
ketimpangan dalam hal penyebaran penduduk dan pendapatannya. Meskipun memiliki
banyak devisa, namun pendapatan perkapita penduduknya hanya mencapai 1.350 US
dollar.
Pendapatan
tersebut didukung oleh beberapa kegiatan perekonomian berikut ini.
ü Pertanian
Sektor pertanian menyumbangkan 17% perekonomian negara
Mesir. Meskipun didominasi wilayah gurun, namun Mesir mendapatkan berkah dari
adanya aliran Sungai Nil yang menyuburkan kawasan lembah dan deltanya.
Mesir terkenal sebagai penghasil kapas, gandum, kurma,
zaitun, dan serat papyrus (bahan baku kertas). Seiring dengan dibangunnya
proyek raksasa bendungan Aswan, maka pertanian Mesir semakin maju. Saat ini
produk pertaniannya semakin berkembang dengan menghasilkan berbagai jenis
buah-buahan, sayuran, padi, tebu, dan rumput-rumputan untuk makanan ternak.
ü Peternakan dan perikanan
Selain sebagai
petani, masyarakat tradisional Mesir juga banyak yang hidup dari beternak
secara nomaden. Jenis hewan ternak yang dikembangkan secara tradisional adalah
domba, biri-biri, dan unta. Salah satu dampak pembangunan bendungan Aswan
adalah mampu mendukung kegiatan peternakan, sehingga saat ini banyak peternak
yang mulai mengembangkan ternaknya dengan cara-cara modern. Adapun perikanan
dibedakan atas perikanan laut dan perikanan darat. Perikanan laut banyak
diusahakan di perairan Laut Merah dan perairan Laut Tengah, sedangkan perairan
darat banyak diusahakan di Sungai Nil dan di kawasan bendungannya.
ü Pertambangan
Hasil tambang utama Mesir adalah minyak bumi dan gas alam
yang terdapat di pantai dan perairan Laut Merah serta di kawasan Gurun Libya
dan Semenanjung Sinai. Selain hasil tambang utama tersebut, dikembangkan juga
pertambangan fosfat, bijih besi, dan garam.
ü Perindustrian
Perindustrian termasuk di dalamnya perakitan,
pertambangan, dan konstruksi, memberi masukan lebih dari 35% pendapatan
nasionalnya. Hasil industri utama negara ini adalah tekstil, bahan-bahan kimia,
besi, dan minyak beserta olahannya. Hubungannya dengan negara-negara maju
menyebabkan Mesir juga mulai membangun perindustrian di bidang otomotif,
elektronik, barang-barang rumah tangga, dan obat-obatan. Kawasan industri utama
terdapat di Kairo dan Alexandria serta di berbagai zona industri di sepanjang
Terusan Suez.
ü Perdagangan
-
Ekspor berupa
kapas, benang, tekstil dan permadani, minyak mentah, gas dan produk olahannya
kopi, teh, cokelat, tebu, dan kurma.
-
Impor berupa
mesin-mesin dan peralatan transportasi, besi dan baja, kertas dan produk olahan
makanan, serta bahan-bahan kimia. Selain memperoleh devisa dari perdagangan,
Mesir juga diuntungkan dengan adanya Terusan Suez yang membelah negaranya,
yaitu dari pelayanan pelabuhan dan bea masuk terusan.
ü Kota-kota utama di Mesir
-
Kairo,
merupakan ibukota dan kota terbesar di Benua Afrika. Berfungsi sebagai pusat
pemerintahan, pendidikan, dan kebudayaan.
-
Alexandria,
merupakan salah satu kota tertua di dunia, saat ini berfungsi sebagai pusat
kebudayaan, filsafat, dan agama.
-
Suez,
merupakan kota pelabuhan yang ramai, terletak di tepi Laut Merah dan berfungsi
sebagai pintu masuk Terusan Suez.
Port Said, merupakan kota pelabuhan yang sangat ramai.
Terletak di tepi Laut Tengah dan berperan sebagai pintu masuk Terusan Suez. Di
kota ini terdapat berbagai jenis industri, seperti industri kimia, pengolahan
makanan, perikanan, dan rokok.
No comments:
Post a Comment