Oka A. Yuti memberi definisi pramuwisata sebagai
berikut: “pramuwisata adalah seorang yang memberikan penerangan, penjelasan,
serta petunjuk kepada wisatawan (tourist) dan traveler lainnya, tentang segala
sesuatu yang hendak dilihat, disaksikan oleh wisatawan dan traveler yang
bersangkutan, bilamana meraka berkunjung kepada suatu obyek, tempat atau daerah
tertentu.”
Amato, seorang pakar dari UNDP/ILO menyatakan: “Tour guide is the person employed either by
the traveler, a travel agency or any other tourist organization, to inform,
direct and advise the tourist before and during his short visits.” (pemandu
wisata adalah seseorang yang bekerja untuk wisatawan, biro perjalanan, atau
lembaga kepariwisataan lainnya untuk memberikan penerangan, atau memimpin
perjalanan atau memberikan saran-saran sebelum atau selama kunjungannya yang
singkat).
A.
Hal yang Harus Dikuasai Seorang Pramuwisata
Untuk menjadi seorang pramuwisata yang profesional,
ada beberapa hal yang harus di kuasai, yaitu:
1.
Bahasa Asing
Pramuwisata harus
memiliki keterampilan bahasa asing paling tidak satu dengan tingkat kefasihan
yang tinggi, karena seorang pramuwisata tidah hanya melayani wisatawan dari
negara indonesia, akan tetapi juga wisatawan manca negara. Keterampilan bahasa
yang paling penting adalah kemahiran speaking
dan listening alias conversation dan reading karena pramuwisata akan banyak sekali berbicara baik untuk
bercakap-cakap maupun untuk presenrasi dan promosi. Ketrampilan membaca juga
dibutuhkan karena pramuwisata harus mampu membaca guide book, itenenary
(rencana/jadwal perjalanan), berbagai formulir dan sebagainya.
2.
Mengenali Medan
Pengetahuan yang kedua
adalah pengenalan medan, yaitu tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi,
lengkap dengan jalan menuju kesana, fasilitan penunjang dan sebagainya. Agar
bisa memandu perjalanan wisata dengan baik, pramuwisata harus mengenali betul
medan yang akan anda lalui. pramuwisata harus
hafal jalan menuju kesana. Akan lebih baik lagi jika seorang pramuwisata
mengetahui juga berbagai jalur alternatif yang tersedia ke sebuah tujuan wisata
tertentu.
3.
Sejarah
Pengetahuan lain yang
tidak kalah penting adalah sejarah, terutama tentang tempat-tempat wisata.
Seorang pramuwisata akan banyak mengunjungi tempat-tempapt bersejarah, seperti
Rumoh Aceh, Mesjid Raya, Museum Tsunami dan tempat-tempat bersejarah lainnya,
maka seorang pramuwisata harus menguasai sejarah tempat-tempat tersebut. Penguasan
sejarah sangat bermanfaat karena ia adalah salah satu materi pokok presentasi
kepada wisatawan. Bagi wisatawan asing mengetahui latar belakang sejarah suatu
objek wisata akan sangat menarik, apalagi kalau dibawakan dengan efektif.
Biasanya mereka akan menyimak dengan serius paparan seorang pramuwisata. Jadi,
ini adalah satu sajian penting yang harus tidak dilewatkan.
4.
Keadaan
Sosial-Budaya
Keadaan sosial budaya
daerah yang dilewati merupakan salah satu hal yang bisa di sajikan dan di
presentasikan kepada para wisatawan. Ada kalanya pramuwisata melewati daerah
yang tidak banyak materi sejarahnya, akan tetapi ini bisa digantikan dengan
materi lain yang tidak kalah menariknya untuk dipaparkan kepada wisatawan,
yaitu keadaan sosial, ekonomi, politik dan budaya masyarakat setempat. Keadaan
demografi sebuah daerah adalah informasi yang cukup penting dan menarik.
5.
Etika
Etika bergaul degnan
wisatawan. Pramuwisata harus juga mengetahui etika pergaulan dengan wisaatwan
asing. Hal ini sebenarnya tidak terlalu sulit karena biasanya dalam pelatihan
bahasa asing yang pernah dijalanai pasti sudah diajarkan juga tentang tata
krama berbahasa asing tersebut. Misalnya untuk menyapa orang laki-laki dewasa
dalam bahasa inggris dipakai istilah Mr. Atau Sir. Untuk wanita sebutannya Mrs
atau Miss.
Kemudian juga cara
berpakaian juga harus diperhatikan, sangat di haruskan untuk para pramuwisata
mengenakan pakaianyang sopan dan rapi, dan di sesuaikan dengan tempat tujuan
wisata yang sedang dan akan dikunjungi.
Kemudian jangan lupakan
juga sikap atau bahasa tubuh. Sikap tubuh juga harus di atur agar tidak
menimbulkan kesan malas, tetapi sopan dan enak dipandang.
6.
Budaya wisatawan
asing
Budaya wisatawan,
misalnya etika makan, berpakaian, berbicara dan sebagainya. Etika makan wisatawan
asing kemungkinan berbeda dengan etika makan daerah asal pramuwisata. Karean
itu sebaiknya seorang pramuwisata mengetahui tentang budaya-budaya orang barat
atau para wisatawan asing.
7.
Pengetahuan
perhotelan
Mengetahui tentang
perhotelan bukan berarti harus menjadi pakar perhotelan, tetapi paling tidak
seorang pramuwisata harus tahu tentang perhotelan. Pengetahuan ini berguna bagi
pramuwisata agar dia bisa memberi keterangan dan bantuan pelayanan yang baik
kepada tamunya.
8.
Pengetahuan
kuliner
Pengetahuan tentang
kuliner indonesia dan asing, terutama asal wisatawan. Pengetahuan tentang
masakan indonesia yang beraneka ragam akan membantu pramuwisata untuk memberi
keterangan yang efektif kepada wisatawan tentang aneka ragam masakan indonesia.hal
utama yang perlu dalam perjalanan over
tour, ketika wisatawan melewati berbagai daerah dengan berbagai macam
masakan. Di sepanjang perjalanan mereka bisa diberi rekomendasi untuk mencicipi
masakan indonesia setelah diberikan informasi yang menarik tentang makanan
tersebut oleh pramuwisata.
9.
Ticketing
Pengetahuan tentang
tiketing dan penerbangan. Hal ini akan sangat diperlukan karena pramuwisata
juga harus membantu rekonfirmasi tiket
pesawat tamunya atau bahkan kadang-kadang harus membantu tamunya merubah jadwal
penerbangan tamunya.
B.
Hal yang Harus Dihindari Pramuwisata
Selain harus melakukan hal yang tersebut diatas
tadi, pramuwisata juga harus memegang kode etik agar mampu memberikan pelayanan
yang prima sehingga dia menjadi seorang pramuwisata yang handal. Berikut adalah
beberapa hal-hal yang harus dihindari atau tidak dilakukan oleh seorang
pramuwisata dalam melakukan pekerjaannya.
1.
Tidur dalam
perjalanan
Tidur dalam kendaraan
selama dalam perjalanan wisata adalah salah satu hal yang harus dihindari oleh
seorang pramuwisata profesional. Meskipun tidak selalu harus berbicara kepada
tamu-tamunyadia harus setiap detik siap memberi pelayanan kepada tamu-tamunya.
Jadi, untuk menunjukkan komitmen total ini dai harus siaga setiap saat.
2.
Melanggar etika
dan sopan santun
Bertanya tentang umur
seseorang kepada seorang yang baru dikenal dengan pertanyaan yang lugas dalam
kebudayaan barat dianggap tidak sopan. Karena itu, hal ni harus dihindari.
Namun demikian, kalau pramuwisata ingin mengetahui usia tamunya, bisa dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan bertanyaan yang tidak lansung dan sopan yang bisa
ditarik kesimpulannya sendiri. juga ada tata krama yang lain yang harus nya
diketahui oleh seorang pramuwisata dan menghindari untuk melanggar tata krama
tersebut.
3.
Mengubah itinerary
Merubah itinenary (jadwal perjalanan) yang sudah
disusun sebelumnya adalah terlarang karena ini bisa berdampak terhadap biro
perjalanan wisata. Kecuali hanya jika dalam keadaan darurat hal ini
diperbolehkan, misalnya ada kendala lalu lintas, banjir san lain sebagainya.
4.
Mendiskreditkan daerah
Menjelek-jelekkan nama
baik suatu daerah juga haru dihindari. Kadang-kadang ada tamu yang menanyakan
berbagai kasus yang terjadi di suatu daerah atau negara yang mereka ketahui
dari pers atau sumber lainnya, mungkin mereka ingin mengkonfirmasi keterangan
dari sumber yang terlibat langsung atau berasal dari negara tersebut. Walaupun
hal itu benar-benar terjadi namun sebaiknya pramuwisata menolak secara halus
untuk memberikan keterangan rinci tentang hal itu, bisa dengan mengatakan bahwa
dia kurang berminat dan kurang mengetahui tentang hal-hal yang seperti itu sembari mengalihkan
pembicaraan kepada masalah-masalah sosial budaya. Katakan saja bahwa minatnya
lebih banyak ke masalah sosial budaya sehingga hal inilah yang lebih banyak
dikuasai.
5.
Memaksa tamu
Memaksakan kehendak
kepada tamu adalah juga merupakan pantangan bagi pramuwisata. Tugas pramuwisata
adalah melayani kemauan dan selera tamunya bukan selera atau kehendakknay
sendiri. tamu adalah raja yang harus dilayani dengan sebaik-baiknya. Hal ini
harus diniatkan sejak awal agar jangan sampai memaksa tamu untuk mengunjungi
sebuah toko kerajinan tertentu dengan harapan mendapatkan imbalan komisi
penjualan dari pihak toko. Kecuali kalau mereka memang benar-benar berniat
mengunjungi toko tersebut atau sudah ada dalam jadwal perjalanan wisata yang
sedang dilakukan.
C.
Pelayanan yang Harus Dilakukan Oleh Pramuwisata
1.
Transfer In
yang pertama yang harus dilakukan adalah pelayanan
penjemputan di bandara dan pengantaran ke hotel (transfer in), termasuk pelayanan rekonfirmasi tiket, pengurusan
bagasi, dokumen imigrasi, dan pengantaran ke hotel dan pemberian informasi
penting seputar itinerary, daerah
yang dilewati dan akan dikunjungi dan hotel yang akan ditinggali. Penjemputan
juga bisa dilakukan di Hotel atau tempat lain sesuai dengan kesepakatan yang
telah di sepakati.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan transfer in ini, yaitu:
a. Datang tepat
waktu
Jangan sekali-sekali
datang terlambat atau membuat tamu menunggu, karena ini dapat membuat tamu
kecewa dalam melakukan wisata ke daerah. Hal ini juga akan membuat hubungan
antar pramuwisata dan wisatawan menjadi tidak enak dikarena kekurangpuasan yang
dari pertama sudah terjadi.
b. Memakai papan
nama
Untuk memudahkan dalam
mencari tamu yang belum pernah dikenali sebelumnya, ada baiknya membawa papan
nama yang bertuliskan nama wisatawan yang akan dijemput tersebut, agar si
wisatawan dapan mudah dalam menemukan anda sebagai pramuwisatanya.
c. Penampilan yang
bagus
Kesan pertama sangat
menentukan keberhasilan seorang pramuwisata. Jika pramuwisata tampil rapi dan
profesional, wisatawan akan memiliki kesan positif dan mereka akan sangat
mempercayai pramuwisata. Bersikap ramah, hangat dan kooperatif akan memudahkan
pramuwisata melakukan pekerjaannya.
d. Mengurusi bawaan
Ada baiknya pramuwisata
mambatu mengambil barang bawaan wisatawan, agar si wisatawan merasa nyaman
dengan pelayanan yang diberikan oleh seorang pramuwisata.
e. Transfer in ke
hotel
Setelah segala
sesuatunya siap, pramuwisata harus mengantarkan wisatawan ke hotel tempat
wisatawan beristirahat.
f. Membantu check
in di hotel
Ada baiknya juga
seorang pramuwisata membatu tamu wisatanya untuk melakukan check in, agar
mempermudah si wisatawan ketika memasuki hotel.
g. Memberikan
informasi tentang hotel dan acara
Setelah prosedur check
in selesai ada baiknya pramuwisata memberikan informasi-informasi yang
diperlukan oleh wisatawan selama melakukan wisata di daerah tersebut.
2. Memandu
perjalanan wisata
Setelah transfer in, pramuwisata memberikan
pemanduan tour terhadap wisatawan, ini adalah pekerjaan utama seorang
pramuwisata.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dengan cermat
agar anda bisa bekerja dengan profesional dalam memandu perjalanan wisata. Antara
lain yaitu:
a. Menjadi nara
sumber
Tugas utama pramuwisata
adalah menjadi nara sumber terhadap informasi-informasi yang menarik tentang
objek wisata yang akan di sampailkan kepada wisatawan.
b. Menjadi pengatur
perjalanan wisata
Bagus tidaknya atau
nyaman tidaknya suatu perjalanan wisata bergantung pada kepiawaian pengatur
perjalanan wisata yang di mainkan oleh pramuwisata. Agar bisa menjalankan peran
ini dengan baik pramuwosata harus menguasai medan dengan baik dan mempunyai
kemampuan mengelola waktu dengan baik.
c. Menjadi penunjuk
jalan
Peranan ini akan sangan
penting terutama dalam perjalanan yang tidak dalam itinerary yang lazim, jadi dalam perjalanan yang khusus
kadang-kadang wiasatawan meminta untuk mencari atau meminta diantarkan ke
tempat-tempat tertentu. Di sinilah tugas seorang pramuwisata sebagai penunjuk
jalan bagi para wisatawan jika mereka ingin pergi ke suatu tempat diluar itinerary.
d. Menjadi teman
berbincang
e. Memberikan
bantuan
3. Transfer Out
Transfer Out adalah
pelayanan yang terakhir yang dilakukan, biasanya berupa pengantaran wisatawan
ke bandara atau terminal atau sebagainya.
Beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh pramuwisata dalam memberikan pelayanan ini adalah:
a. memeriksa barang
penting dan barang bawaan lainnnya
b. memeriksa urusan
hotel
c. informasikan
airport tax
d. membantu check
in dibandara, stasiun, atau sebagainya
No comments:
Post a Comment