Transportasi adalah
pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan
menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya
menggunakan kereta bawah tanah (subway) dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi
darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang
lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
A.
Faktor Pendukung Transportasi
·
Manusia, yang
membutuhkan
·
Barang, yang
diperlukan manusia
·
Kendaraan, sebagai
sarana
·
Jalan, sebagai prasarana
·
Organisasi, sebagai
pengelola
Pada dasarnya, ke lima unsur di atas saling terkait
untuk terlaksananya transportasi, yaitu terjaminnya penumpang atau barang yang
diangkut akan sampai ke tempat tujuan dalam keadaan baik seperti pada saat awal
diangkut. Dalam hal ini perlu diketahui terlebih dulu ciri penumpang dan
barang, kondisi sarana dan konstruksi prasarana, serta pelaksanaan kegiatan
ini.
B. Jenis
dan Bentuk Transportasi
Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, darat, laut,
dan udara. Jalur udara membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena
memiliki teknologi yang lebih canggih, ini merupakan proses tercepat
dibandingkan melalui jalur lain.
1.
Sarana yang digunakan untuk transportasi darat antara lain :
· Angkutan jalan
· Kereta api
· Lainnya - Angkutan darat selain mobil, bus ataupun
sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk
skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota
maupun di desa.
1. Sepeda
2. Becak
3. Bajaj
4. Bemo
5. Helicak
Adapun prasarananya antara lain :
· Jalan dan jembatan
· Rel
· Terminal
· Stasiun kereta
api
· Halte
· ATCS
2.
Sarana untuk transportasi laut antara lain :
· Kapal
· Feri
· Sampan
Sedangkan prasarananya antara lain :
· Pelabuhan
· Galangan kapal
3.
Sarana untuk trasportasi udara antara lain :
· Pesawat
Sedangkan prasarananya antara lain :
· Bandar udara
Transportasi publik adalah seluruh alat dimana
penumpang tidak bepergian menggunakan kendaraannya sendiri. Umumnya termasuk
kereta dan bis, namun juga termasuk pelayanan maskapai penerbangan, feri, taxi, dan lain-lain. Ini merupakan sarana yang
utama di bumi.
C. Usaha
Pengembangan Transportasi
Pada
umumnya perkembangan sarana transportasi di Indonesia berjalan sedikit lebih
lambat dibandingkan dengan negara-negara lain seperti Malaysia dan Singapura.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan regulasi pemerintah masing-masing negara
dalam menangani kinerja sistem transportasi yang ada. Kebanyakan dari Negara
maju menganggap pembangunan transportasi merupakan bagian yang integral dari
pembangunan perekonomian. Pembangunan berbagai sarana dan prasarana
transportasi seperti halnya dermaga, pelabuhan, bandara, dan jalan rel dapat
menimbulkan efek ekonomi berganda (multiplier effect) yang cukup
besar, baik dalam hal penyediaan lapangan kerja, maupun dalam memutar konsumsi
dan investasi dalam perekonomian lokal dan regional.
Kurang tanggapnya pemerintah dalam menanggapi prospek
perkembangan ekonomi yang dapat diraih dari tansportasi merupakan hal yang
seharusnya dihindari. Sistem transportasi dan logistik yang efisien merupakan
hal penting dalam menentukan keunggulan kompetitif dan juga terhadap
pertumbuhan kinerja perdagangan nasional dalam ekonomi global. Jaringan urat
nadi perekonomian akan sangat tergantung pada sistem transportasi yang andal
dan efisien, yang dapat memfasilitasi pergerakan barang dan penumpang di
berbagai wilayah di Indonesia.
D. Peranan
Bagi Perekonomian Wilayah
Pada hakikatnya transportasi merupakan proses
perpindahan barang, manusia, maupun jasa. Dalam proses perpindahan tersebut
terdapat suatu proses dimana seseorang akan melakukan aktivitas ekonomi. Salah
satu contoh yang paling sederhana adalah ketika seorang mahasiswa berangkat
menuju kampus menggunakan sarana transportasi umum berupa bus. Ketika mahasiswa
menumpang bus tersebut telah terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa
membayar ongkos kepada kernet. Dalam perjalanan biasanya pedagang asongan akan
turut menumpang bus dengan menawarkan barang daganganya. Ketika itu kembali
lagi terjadi aktivitas ekonomi disaat mahasiswa tersebut membeli barang dagangan
pedagang tersebut. Melalui contoh sederhana tersebut dapat dimaknai bahwa
transportasi merupakan sarana penunjang bagi aktifitas ekonomi.
Dalam era Otonomi daerah saat ini, transportasi
memegang peranan penting bagi kelancaran pertumbuhan ekonomi daerah tersebut.
Perubahan sistem dari sentralisasi menjadi desentralisasi membawa angin segar
bagi daerah agar sebisa mungkin dapat mendayagunakan kemampuan dan potensi
daerahnya untuk kelangsungan pembangunan. Distribusi barang dan jasa yang baik
dan lancar menuntut keberadaan sarana dan prasarana transportasi yang memadai
agar distribusi mampu mengcover seluruh lingkup daerah tersebut.
Sebagai contoh adalah Propinsi Papua. Semenjak
pemberlakuan otonomi daerah, propinsi Papua dituntut untuk lebih mandiri dalam
pembangunan daerahnya dan pembangunan daerah Papua akan berjalan lancar jika
distribusi barang, jasa, maupun manusia (dalam hal ini adalah tenaga ahli)
berjalan sebagaimana mestinya. Namun demikian perbedaan spasial yang ada antara
kota-kota besar di Papua dan daerah pedalaman memberikan hambatan yang cukup
besar dalam distribusi. Perbedaan spasial disamping menyajikan keberagaman
sumber daya antar daerah juga memberikan hambatan spasial yang tidak ringan
baik itu dikarenakan oleh perbedaan topografi, perbedaan kultur, dan
sebagainya. Selama ini distribusi barang dan jasa yang mampu mengcover seluruh
wilayah Papua cukup mengandalkan sarana transportasi udara berupa penerbangan
perintis. Melalui penerbangan perintis, kebutuhan akan distribusi barang dan jasa
dapat tercover, mengingat hambatan spasial yang tidak dapat diatasi oleh sarana
transportasi darat. Namun, selama ini titik pusat penerbangan perintis di Papua
hanya terdapat di kota-kota besar seperti Jayapura, Merauke, Manokwari, Sorong,
dan Biak. Disamping itu armada penerbangan perintis yang terdapat di Papua
masih belum memadai dalam mengcover seluruh distribusi barang agar lebih cepat
dan memiliki kuantitas yang besar. Hal ini disebabkan pesawat transport yang
selama ini melayani rute penerbangan perintis tersebut masih berupa pesawat
berbaling-baling berbadan kecil disamping kondisi bandara yang belum mampu
didarati pesawat sekelas Boeing 737. Sehingga sampai saat ini pembangunan di
Papua belum berjalan secara optimal.
E. Perdagangan internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan
oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan
bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan
individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara,
perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional
telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan
politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun
turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan
multinasional.
F.
Teori Perdagangan Internasional
Menurut Amir M.S.,
bila dibandingkan dengan pelaksanaan perdagangan di dalam negeri, perdagangan internasional sangatlah rumit dan kompleks.
Kerumitan tersebut antara lain disebabkan karena adanya batas-batas politik dan
kenegaraan yang dapat menghambat perdagangan, misalnya dengan adanya bea,
tarif, atau quota barang impor.
Selain itu, kesulitan lainnya timbul
karena adanya perbedaan budaya, bahasa, mata uang, taksiran dan timbangan, dan hukum dalam perdagangan.
G.
Faktor pendorong Perdagangan Internasional
Banyak faktor yang mendorong suatu
negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :
- Untuk
memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan
memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
- Adanya
perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan
dan teknologi
dalam mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya
kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk
menjual produk tersebut.
- Adanya
perbedaan keadaan seperti sumber daya alam,
iklim,
tenaga
kerja, budaya,
dan jumlah penduduk
yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi
dan adanya keterbatasan produksi.
- Adanya
kesamaan selera terhadap suatu barang.
- Keinginan
membuka kerja
sama, hubungan politik dan dukungan
dari negara lain.
- Terjadinya
era globalisasi
sehingga tidak satu negara pun di dunia
dapat hidup sendiri.
No comments:
Post a Comment